14.
Rebana
Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih yang merupakan khas suku melayu. Bingkai berbentuk
lingkaran terbuat dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis
kulit kambing. Kesenian diMalaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura sering memakai rebana bersama gambus digunakan untuk mengiringi tarian zapin. Rebana juga
digunakan untuk melantunkan kasidah dan hadroh. Di bumiayu, rebana juga dijadikan sebagai lambang kota
tersebut.
15. Saluang
Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Yang mana alat
musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya
bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk
jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk
dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan
melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm,
dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk
membuat lamang (lemang), salah satu makanan tradisional Minangkabau.
dalam mebuat saluang ini kita harus menentukan bagian atas dan bawahnya
terlebih dahulu untuk menentukan pembuatan lubang, kalau saluang terbuat dari
bambu, bagian atas saluang merupakan bagian bawah ruas bambu. pada bagian atas
saluang diserut untu dibuat meruncing sekitar 45 derajat sesuai ketebalan
bambu. untuk membuat 4 lubang pada alat musik tradisional saluang ini mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu, yang
diukur dari bagian atas, dan untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak
setengah lingkaran bambu. untuk besar lubang agar menghasilkan suara yang
bagus, haruslah bulat dengan garis tengah 0,5 cm.
16. Sasando
Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal
dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama
Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang
bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote
sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya
seperti gitar, biola dan kecapi.
Bagian
utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada
bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana
senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah
bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap
petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat
dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan
tempat resonansi sasando
17. Slenthem
Slenthem merupakan salah satu instrumen gamelan yang terdiri dari lembaran lebar logam tipis yang diuntai
dengan tali dan direntangkan di atas tabung-tabung dan menghasilkan dengungan
rendah atau gema yang mengikuti nada saron,ricik, dan balungan bila ditabuh. Beberapa kalangan menamakannya sebagai gender penembung. Seperti halnya pada instrumen lain dalam satu set
gamelan, slenthem tentunya memiliki versi slendro dan versi pelog. Wilahan Slenthem Pelog umumnya memiliki rentang
nada C hingga B, sedangkan slenthem slendro memiliki rentang nada C, D, E, G, A, C'.
Cara menabuh slenthem sama seperti menabuh balungan, ricik, ataupun
saron. Tangan kanan mengayunkan pemukulnya dan tangan kiri melakukan
"patet", yaitu menahan getaran yang terjadi pada lembaran logam.
Dalam menabuh slenthem lebih dibutuhkan naluri atau perasaan si penabuh untuk
menghasilkan gema ataupun bentuk dengungan yang baik. Pada notasi C, D, E, G misalnya,
gema yang dihasilkan saat menabuh nada C harus
hilang tepat saat nada D ditabuh,
dan begitu seterusnya.
Untuk tempo penabuhan, cara yang digunakan sama seperti halnya bila
menggunakan balungan, ricik, dan saron. Namun untuk keadaan tertentu misalnya
demung imbal, maka slenthem dimainkan untuk mengisi kekosongan antara nada
balungan yang ditabuh lambat dengan menabuh dua kali lipat ketukan balungan.
Atau bisa juga pada kondisi slenthem harus menabuh setengah kali ada balungan
karena balungan sedang ditabuh cepat, misalnya ketika gendhing Gangsaran pada
adegan perangan.
18.
Tambo
Tambo adalah
alat musik tradisional Aceh. Tambo terbuat dari batang iboh, kulit sapi, dan
rotan sebagai alat peregang kulit. Bentuknya sejenis tambur dan dimainkan
dengan cara dipukul. Pada zaman duhulu, tambo berfungsi sebagai alat komunikasi untuk
menandakan datangya waktu salat dan
untuk mengumpulkan warga ke meunasah guna
membicarakan masalah-masalah-masalah yang ada dalam suatu kampung. Saat ini,
tambo sudah jarang digunakan karena adanya teknologi modern
berupa mikrofon.
19. Talempong
Talempong adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas suku
Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan.
Talempong dapat terbuat dari kuningan,
namun ada pula yang terbuat dari kayudan batu. Saat ini talempong
dari jenis kuningan lebih banyak digunakan.
Talempong berbentuk lingkaran dengan diameter 15 sampai 17,5 sentimeter, pada bagian
bawahnya berlubang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang
menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Talempong
memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyinya dihasilkan
dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.
20. Tifa
Tifa merupakan alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya Maluku dan Papua. Alat musik ini
bentuknya menyerupai kendang dan terbuat dari kayu yang di lubangi
tengahnya. Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa seperti Tifa Jekir,Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas.
Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul.
Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya
dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan
kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan
indah. Bentuknyapun biasanya dibuat dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan
Papua memiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing.
Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi tarian perang dan beberapa tarian daerah lainnya
seperti tari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan
alat musiktotobuang, tarian
tradisional suku Asmat dan tari Gatsi.
21. Triton
Triton adalah alat musik tradisional masyarakat Papua. Triton dimainkan dengan cara ditiup. Alat
musik ini terdapat di seluruh pantai, terutama di daerah Biak, Yapen, Waropen, Nabire,
Wondama, serta kepulauan Raja Amat. Awalnya, alat ini hanya digunakan untuk
sarana komunikasi atau sebagai alat panggil/ pemberi tanda. Selanjutnya, alat
ini juga digunakan sebagai sarana hiburan dan alat musik tradisional.
22. Sampe
Sampe merupakan alat musik tradisional Suku Dayak. Penyebutan alat musik yang dimainkan
dengan cara dipetik ini berbeda-beda dalam tradisi masing-masing Sub suku dayak
yang ada di Kalimantan Timur.
23. Suling
Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari bambu. Suara suling berciri lembut dan
dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_alat_musik_Indonesia